Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Dorong Pemerintah, Wartawan Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 -->

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Dorong Pemerintah, Wartawan Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Rabu, 20 Januari 2021, 6:22 AM

 

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo  Dorong Pemerintah, Wartawan Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

PATROLIBINS.CO.ID, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, mendorong pemerintah memasukan kalangan wartawan menjadi salah satu klaster prioritas yang mendapatkan vaksinasi Covid-19. Mengingat peran jurnalistik menuntut mereka bertemu banyak orang, sebagaimana juga tenaga kesehatan dan TNI-Polri, sehingga sangat rentan terpapar Covid-19.


“Berdasarkan data Dewan Pers per tahun 2020, tercatat ada sekitar 17.000 wartawan yang telah tersertifikasi melalui uji kompetensi wartawan (UKW). Melalui vaksinasi terhadap para wartawan, pemerintah turut berperan memastikan agar kerja jurnalistik mereka terlindungi, sehingga bisa menyajikan berita secara akurat, menghindari masyarakat dari berbagai disinformasi,” ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (19/1/2021)


Sebagai orang yang pernah menekuni dunia jurnalistik, Ketua DPR ke-20 ini bisa ikut merasakan degup kegelisahan para wartawan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Di satu sisi tak ingin terinfeksi dengan cara menghindari kerumunan maupun menjaga jarak dengan orang lainnya.


“Namun disisi lain karena tuntutan pekerjaan, sebagaimana dokter dan tenaga kesehatan, wartawan tak mungkin bekerja secara work home maupun melakukan aktifitas di rumah saja,” tandas Bamsoet yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI)


Bamsoet menerangkan, perhatian yang diberikan pemerintah melalui prioritas vaksinasi terhadap wartawan sekaligus juga untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para anggota keluarganya yang ikhlas melepas mereka tugas di medan perang Covid-19, sehingga para wartawan pulang ke rumah tetap bisa membawa nafkah, bukan malah membawa virus Covid-19.


“Kita tidak bisa membayangkan para wartawan berhenti bekerja, tak akan ada informasi yang bisa di dapat masyarakat. Namun kita juga tidak bisa membayangkan dalam menjalankan pekerjaannya, para wartawan tak mendapat bekal yang cukup sehingga malah mengorbankan nyawa,” pungkas Bamsoet. (*)

TerPopuler