![]() |
Siap Hadiri HUT Ke-7 Media Patroli Bins, Muhamad Fikry : Pemerintah Harus Berhenti Menjadikan Pesantren Sebagai Panggung Politik Moralitas |
PATROLI BINS, BEKASI — Momentum Hari Santri Nasional kembali menjadi cermin tajam bagi komitmen pemerintah terhadap dunia pesantren. Bukan sekadar seremoni tahunan, hari ini seharusnya menjadi panggilan moral bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menunjukkan keberpihakan nyata terhadap lembaga pesantren dan masjid — bukan menambah daftar janji yang belum ditepati.
Desakan itu disampaikan oleh Muhamad Fikry, Ketua Bidang Media dan Informasi Publik BEM PTNU Wilayah Jawa Barat. Kota Bekasi, yang menilai bahwa kebijakan hibah pesantren di Jawa Barat berjalan lamban dan tidak merata. Ia menegaskan, sudah saatnya Pemprov berhenti menjadikan simbol keagamaan sebagai panggung pencitraan politik moralitas, Rabu, 22/10/2025
“Setiap Hari Santri, pidato pemerintah penuh pujian untuk santri dan pesantren. Tapi di lapangan, banyak pesantren justru bertahan dengan swadaya. Kalau memang menghormati santri, buktikan lewat tindakan, bukan kata-kata. Hibah pesantren itu amanat Perda, bukan hadiah politik,” tegas Fikry.
Ia menyinggung Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren, yang dengan jelas mengamanatkan pemerintah daerah untuk memberikan dukungan keuangan dan kelembagaan kepada pesantren. Namun, empat tahun sejak disahkan, banyak pesantren di berbagai wilayah — termasuk Bekasi, Karawang, Garut, dan Tasikmalaya — belum merasakan dampaknya secara nyata.
Menurut Fikry, kondisi tersebut bukan sekadar soal teknis administrasi, melainkan mencerminkan lemahnya kemauan politik pemerintah dalam menunaikan tanggung jawab konstitusional dan moral terhadap pendidikan Islam tradisional.
“Kalau pemerintah mampu mengucurkan anggaran besar untuk proyek infrastruktur, tak ada alasan untuk menunda hibah bagi pesantren. Pesantren itu pilar pendidikan rakyat sekaligus benteng moral bangsa. Jangan dipinggirkan,” ujarnya.
Aktivis muda yang dikenal vokal dalam isu sosial dan pendidikan ini juga menolak wacana pengalihan dana hibah pesantren menjadi skema beasiswa individual. Menurutnya, langkah tersebut menyalahi substansi Perda yang berbasis kelembagaan.
“Beasiswa itu baik, tapi tidak bisa menggantikan fungsi dukungan kelembagaan pesantren. Pemerintah tidak boleh mengaburkan tanggung jawabnya dengan mengganti program tanpa dasar hukum yang jelas,” tandasnya.
Lebih jauh, Fikry menyoroti pola penyaluran hibah yang kerap tersendat di meja birokrasi dan terjebak dalam praktik patronase politik. Ia mendesak agar proses distribusi dilakukan secara transparan, adil, dan merata, bukan hanya untuk pesantren besar yang dekat dengan pusat kekuasaan.
“Pesantren di pelosok Bekasi atau Garut juga bagian dari Jawa Barat. Kalau hanya pesantren besar yang mendapat bantuan, pemerintah sedang menciptakan ketimpangan baru di tubuh umat,” kritiknya.
Bagi Muhamad Fikry, Hari Santri Nasional tahun ini harus dijadikan tolok ukur keberpihakan pemerintah, bukan sekadar panggung simbolik untuk meneguhkan citra religius. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama kalangan santri dan mahasiswa, untuk bersama-sama mengawal implementasi Perda agar tidak berhenti pada tataran wacana.
“Hari Santri bukan hari pencitraan. Ini hari untuk menagih tanggung jawab pemerintah. Jika Pemprov Jawa Barat sungguh berpihak pada santri, maka buktikan dengan kebijakan konkret, bukan retorika tahunan,” pungkasnya.
Sebagai aktivis muda BEM PTNU Wilayah Jawa Barat, Muhamad Fikry dikenal aktif mengadvokasi isu pendidikan, keumatan, dan kebijakan publik. Ia menegaskan, memastikan bahwa amanat Perda Fasilitasi Pesantren benar-benar dijalankan dengan keadilan dan transparansi bagi seluruh pesantren di Jawa Barat.
Oh yaa . saya dan 30 orang rekan BEM akan hadir dalam acara HUT ke-7, Media Patroli Bins, Selasa, 28/10/2025, di Sans Hotel The Green, Kayuringin Kota Bekasi.
Semoga acara berjalan sukses dan saya ucapkan terimakasih selama ini Media Patroli Bins, sudah menayangkan berita- berita kegiatan kami, pungkas Muhamad Fikry penuh semangat.
****